Menulis Untuk Perubahan dari Sosial, Politik, Ekonomi.
Senin, 20 Juli 2020
Tulis Komentar
Menulislah Untuk Perubahan, kenapa aku bilang begitu? Karena menulis bukan hanya kerjaan mencoretkan pena diatas kertas kosong. bukan juga hanya memainkan irama jari jemari diatas keyboard laptop. Bukan merangkai kata tanpa makna. Melainkan menulis adalah upaya untuk mengungkapkan totalitas kehidupan, isi pikiran, perasaan, bahkan imajinasi manusia akan terbaca melalui karya tulis.
Dengan menulis pikiran kita akan menjadi sehat, kenapa kok bisa? Karena otak terus berputar memfungsikan seluruh sel otak sesuai peran masing masing. Sel otak kita akan terus bercabang jika kita menggunakannya untuk berfikir secara sistematis, melalui proses proses belajar.
Ingat perubahan besar selalu diawali dengan tulisan. Banyak sejarah yang telah menjadi saksi, mulai dari perubahan sosial, politik, ekonomi, serta pendidikan banyak diawali dari gerakan menulis. Rangkaian kata menjadi kalimat, kalimat menjadi paragraf, dan menjadi sebuah konsep teori yang akhirnya menjadi disiplin ilmu.
Sebuah perjalanan panjang dalam dunia ilmiah yang akan menjadi ruh epistimologi dalam setiap perubahan. Penulis hebat pasti menjadi icon penting dalam sejarah perubahan. Dimanapun, kapanpun,, siapapun penulis itu.
Konstribusi Penulis Hebat
Apa itu konstribusi penulis? Dari banyaknya karya seorang penulis akan selalu dikenang dan selalu menjadi karya yang tidak terlupakan dinsetiap zaman, bahkan dalam dekade dan rentang waktu yang sangat panjang. Sebuah karya dari penulis hebat akan dikenang, bahkan tersimpan dalam pikiran, keyakinan, serta menembus ideologi pembaca.
Saat berkarya penulis menganggap tulisannya itu hal biasa, tetapi pembaca pada dekade berbeda akan menjadikan karya itu luar biasa.
Kiprah Penulis Hebat Yang Mampu Membuat Perubahan
Sudah tidak terhitung lagi dalam kehidupan manusia orang yang mampu membuat perubahan besar dari sebuah karya tulis. Ada beberapa tokoh yang bisa melakukannya seperti :
1. Plato lahir di Yunani sekitar 427 SM - meninggal sekitar 347 SM - dia adalah seorang filusuf, matematikawan, dan seorang penulis hebat. Yang memiliki karya monumental melalui buku berjudul philosophical dialogues ini juga sekaligus pendiri Akademi Platonik di Athena, sekolah tingkat tinggi pertama di dunia barat.
Pemikiran plato pun banyak dituangkan melalui tulisan dalam karyanya yang paling terkenal ialah Republik atau "negeri". Di dalamnya berisi uraian garis besar pandangannya pada keadaan "ideal". Dia juga seorang penulis tentang 'hukum' dan banyak sekali dialog yang mana si Socrates adalah seorang peserta utamanya. Tragisnya Plato meninggal ketika sedang menulis.
2. Aristoteles dilahirkan di kota Stagira, macedonia, 384 SM. Ia mendapat julukan sebagai Bapak Ilmu Pengetahuan karena belajar dan menulis telah menjadi bagian hidupnya. Pemikiran filusuf ini juga masih dikenang dan menjadi embrio kajian keilmuan hingga saat ini. LUAR BIASA!.
3. Al-Ghazali, yang lahir di Thus; 1058 / 450 H - meninggal di Thus; 1111, umur 53 tahun, tidak diragukan lagi dia adalah seorang filosuf dan teolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algzel di dunia Barat abad Pertengahan. Imam Al-Ghazali adalah seorang ulama, ahli pikir, penulis hebat, ahli filsafat Islam yang terkemuka.
Banyak memberi sumbangan bagi perkembangan manusia. Ia juga pernah memegang jawatan sebagai Naib Konselor di Madrasah Nizhamiyah, pusat pengajian tinggi di Baghdad. Kurang lebih 200 kitab telah ditulis selama hidupnya.
Baca Juga : Memaknai Sebuah Karya Tulis
Dari 3 tokoh diatas mana yang kamu suka dari segi karya nya, atau latar belakangnya. Di dunia politik, menulis bisa menjadi pemicu peruahan besar, seperti revolusi atau reformasi radikal untuk sebuah perubahan yang baik.
Menulislah untuk perubahan. Kamu akan menjadi bagian dari perubahan jika pemikiran, ide, gagasan, perasaan, serta imajinasi dituangkan dalam sebuah karya tulis. Apakah anda terpanggil untuk menulis demi perubah
2. Aristoteles dilahirkan di kota Stagira, macedonia, 384 SM. Ia mendapat julukan sebagai Bapak Ilmu Pengetahuan karena belajar dan menulis telah menjadi bagian hidupnya. Pemikiran filusuf ini juga masih dikenang dan menjadi embrio kajian keilmuan hingga saat ini. LUAR BIASA!.
3. Al-Ghazali, yang lahir di Thus; 1058 / 450 H - meninggal di Thus; 1111, umur 53 tahun, tidak diragukan lagi dia adalah seorang filosuf dan teolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algzel di dunia Barat abad Pertengahan. Imam Al-Ghazali adalah seorang ulama, ahli pikir, penulis hebat, ahli filsafat Islam yang terkemuka.
Banyak memberi sumbangan bagi perkembangan manusia. Ia juga pernah memegang jawatan sebagai Naib Konselor di Madrasah Nizhamiyah, pusat pengajian tinggi di Baghdad. Kurang lebih 200 kitab telah ditulis selama hidupnya.
Baca Juga : Memaknai Sebuah Karya Tulis
Dari 3 tokoh diatas mana yang kamu suka dari segi karya nya, atau latar belakangnya. Di dunia politik, menulis bisa menjadi pemicu peruahan besar, seperti revolusi atau reformasi radikal untuk sebuah perubahan yang baik.
Menulislah untuk perubahan. Kamu akan menjadi bagian dari perubahan jika pemikiran, ide, gagasan, perasaan, serta imajinasi dituangkan dalam sebuah karya tulis. Apakah anda terpanggil untuk menulis demi perubah
Belum ada Komentar untuk "Menulis Untuk Perubahan dari Sosial, Politik, Ekonomi."
Posting Komentar